Kamis, 24 Mei 2012

Jenis Knalpot Balap


Knalpot Racing

Berikut ini sebagian data knalpot racing yang banyak di pakai mekanik untuk sepeda motor olahan mereka.sebagian adalah produk local dan sebagian lagi produk luar negeri. Setiap knalpot racing punya kelebihan dan kekurangannya sendiri, dan banyak mekanikpun fanatic dengan suatu merk knalpot racing tersebut. Untuk lebih jelasnya ku coba berikan refernsi kenalpot-kenalpot yang banyak di pakai di arena balap:

1. AHRS

Knalpot buatan Asep Hendro ini lumayan banyak di pakai untuk ajang roadrace,tapi jarang dipakai drag atau balap liar,Jakarta merupakan sentral dari poduksi dan pemasaran knalpot ini. AHRS lebih banyak dipakai juga untuk knalpot style / variasi harian para modifikator tanah air.Kisaran harga knalpot bebek racing 150-200rb
2. HRP
Knalpot produk Hendriansyah Racing Produk asal jogja ini lumayan laris manis di pasaran,seperti kompetitornya AHRS yang terjun di kelas harian dan modifikasi,HRP lebih jarang di pakai buat ajang balap profesiona. Kisaran harga knalpot bebek racing 150-200rb.Kenalpot ninjaR 160rb
3. MCC
Knalpot bikinan Bengkel balap Merit ini cukup larip di pasaran Solo dan sekitarnya,namanya sampai ke banyak mekanik di Jakarta .Mereka special order ke Solo dan banyak juga yang sudah buka gerai knalpot MCC di bagian sudut kecil bengkel-bengkel mereka di Jakarta.MCC banyak dipakai di arena balap road race apalagi balap jalan lurus(drag).Harga knalpot MCC relative terjangkau dan sama dengan harga kompetitornya. Kisaran harga knalpot bebek racing 150-200rb.Kenalpot ninjaR 250-300rb.

4 . AHAU

Knalpot asal Jakarta ini lumayan termasuk laris dipasaran,baik di kelas harian dan balap.Knalpot bergambar ular dengan tulisan AHAU banyak menerima pesanan ke luar Jawa,baik Sumatera,Kalimantan,Sulawesi,dan Papua.Peningkatan power memang dirasa dengan kenalpot ini. Kisaran harga knalpot bebek racing 150-200rb

5 . Creampie (Creampie muffer jogja)

Knalpot butan Tri Wahyudi alias beken dengan nama NTO-NtO ini sangat tenar di Jogjakarta dan kabupaten sekitarnya.Knalpot yang produksinya di jln Wonosari KM 10 Jogja ini memang cukup mumpuni untuk mesin drag /balap lurus.Dimana mereka juga focus di balap drag di tiap even di sekitar Jogjakarta.Berpatokan A Graham Bell dalam buku ‘FOUR STROKE PERFORMANCE TUNING’ untuk membuat knalpot kata punggawa Creampie itu. Kisaran harga knalpot bebek racing 150-200rb.Kenalpot ninjaR 250-300rb.

6 . R9

R9 adalah knalpot generasi baru.Knalpot yang buat racing tapi dengan desain dan tampilan yang stylist.Percampuran crom dengan efek hijau pada besi silencer.R9 juga banyak di pakai di motor balap dan motor stylist.Ini karena bentuk mereka yang menarik.Harga termasuk lebih mahal disbanding kompetitornya.

7 . AHM

Knalpot asal Malaysia yang satu ini memang tidak ada habisnya para mekanik memesan.Nama besarnya cukup dikenal olah para mekanik dan pembalap.banyak dipakai di jalur lurus /drag bike dan sebagian di road race.dan buat style juga oke karena gengsi dengan merk knalpot ternama.Harga knalpot ini lumayan tinggi.Knalpot ini banyak di pakai di race 2Tak,apalagi drag.

8 . DBS

Knalpot Thailand ini memang sedang naik daun,banjirnya produk-produk racing Thailand mengikutkan DBS sebagai knalpot yang diminati oleh para pembalap dan mekanik tanah air.Sekilas bentuk hampir mirip dengan AHM Malaysia kalau tidak teliti liat plat merk bisa-bisa salah comot kenalpot.harga hampir sama dengan AHM.Banyak knalpot ninja 150R dipakai untuk drag race.

9 . CMS

Knalpot CMS buatan Champion Motor Sport lumayan banyak beredar di jalanan dan juga diajang balap.Nama besar bengkel CMS telah membawa kepercayaan pada para pembalap dan mekanik untuk memakai produk knalpot mereka.Knalpot asal Jakarta ini memang lumayan mengangkat power motor balap,riset yang terus menerus membuat knalpot CMS dapat berdiri sejajar dengan pemain lama.

10 . SND

Knalpot yang sempat buming di tanah air asal pabrikan Thailand,namun dalam perkembangan mulai redup dalam pasar balap,ini dapat dilihat dari berkurangnya pemakai knalpot SND dr tahun ke tahun,lebih sedikit di banding kompetitornya.Di tambah banyak beredar knalpot SND palsu dari pada yang asli.Harga knalpot SND racing bebek berkisar 350 rb.

11 . Abenk

Knalpot buatan agus yang biasa di panggila abenk oleh teman-temannya,sempat menjamur di jogja dan sekitarnya,namun seiring perkembangan Knalpot abenk mulai tersingkir oleh knalpot satu derahnya yaitu Creampie.harga knalpot racing bebek sekitar 150-200rb.ninjaR 250-300rb.



12 . SMR

Knalpot juga yang masih pasang surut dalam perkembangannya.

13. GRM

Hasil karya legenda mekanik balap dari tanah air Sri ‘Gandhoel’ Hartanto.Yang telah melahirkan banyak mekanik papan atas jogja.Di jamannya ia adalah guru bagi para mekanik,Ilmunya banyak menyebar kesegala penjuru daerah seiring banyaknya mekanik yang bertransisi,Seiring pensiunnya dia di dunia balap khususnya pembuatan knalpot racing masih di teruskan oleh para murid-muridnya yang masih menggunakan patokan-patokannya,Alamat bengkel knalpot yang berada di sebelah barat tugu jogja.Harga knalpot racing bebek 350 rb dan ninja R 150 500 rb,harga memang lebih mahal,tapi kwalitas,,,,,,AJIP……..

14 . Yoshimura

Knalpot Thailand yang harga selangit ini mulai di gandrungi biker tanah air,khususnya untuk Kawasaki ninja 250.Jarang di pakai pada balap nasional.

karbulator drag

Karburator dan Tenaga

Posted: 13 Juli 2010 in Fungsi dan Cara Kerja
Tag:, , , , , , , , , , , ,
www.ratmotorsidoarjo.co.cc
Bagaimana cara menyetel karburator untuk menghasilkan tenaga maksimum…?
mekanisme karburator
mekanisme karburator
Adalah sebuah perangkat dengan mekanisme berfungsi mencampur udara dengan bahan-bakar sesuai penyetelan untuk menemukan perbandingan menurut kebutuhan mesin. Nantinya aliran embun ini dialirkan melalui porting menuju ruang pembakaran dan ditekan  oleh gerakan piston ke Titik Mati Atas hingga suhu meningkat pada kondisi mudah terbakar. Fungsi sederhananya hanya sebagai penyemprot, layaknya penyemprot nyamuk di rumah yang kita miliki. Semakin halus uap nya, semakin homogen dan kuat hasil pembakarannya.
Fungsi utama karburator :
  • Menyemprotkan bahan-bakar pada campuran sempurna dengan udara.
  • Kontrol perbandingan campuran, hingga memiliki kekuatan dan padatan sempurna dipengaruhi pula arsitektur dan kinerja mesin
  • Kontrol Tenaga , pada campuran yang tepat torsi pada tiap RPM dapat meningkat, begitu pula sebaliknya.
Buku seting karburator
Prinsip kerja karburator secara sederhana, jika udara dihembuskan melalui pipa sempit, kecepatan udara semakin meninggi, sehingga tekanan udara di sekelilingnya menjadi lebih rendah, menimbulkan daya hisap untuk menarik bahan-bakar di kantung karburator untuk mengalir ke atas. Pada area venturi selalu lebih kecil di bandingkan moncong karburator, ini bertujuan mempertinggi kecepatan aliran dan tekanan di area sekitar venturi.
Untuk menyalakan bahan-bakar , diperlukan unsur Oxygen. Bahkan bensin pun tidak dapat terbakar pada ruang tanpa oksigen. Dengan adanya oksigen maka bahan-bakar dapat dikabutkan dan menimbulkan panas yang dibantu oleh kompresi. Bensin terbakar dengan cepat, karenanya di dalam silinder yang terjadi adalah Ledakan. Untuk menghasilkan ledakan sempurna bensin harus dicampur dengan oksigen dalam komposisi tertentu.
kinerja jet pilot hingga main pada bukaan gas
PERBANDINGAN CAMPURAN DAN TENAGA
Air to fuel Ratio (atau perbandingan udara dan bahan-bakar) adalah perbandingan antara berat jenis udara dengan bahan-bakar. Agar terbakar dengan cepat 1 gram bahan-bakar harus dikabutkan dengan 15 gram udara.
Jika salah satu unsur terlalu dominan, bensin tidak akan terbakar dengan cepat. Tingkatan perbandingan yang mudah terbakar disebut ‘combastible limit’, terlalu banyak udara, mesin irit bahan bakar namun tenaga akan menurun karena sulit terbakar, mesin menjadi terlalu panas. Dibawah 10 : 1, konsumsi bahan-bakar terlalu berlebihan namun tenaga justru tidak optimal. Campuran stoikiometris berada bada 14 : 1, sedangkan untuk perbandingan yang hemat bahan – bakar pada 15 : 1, untuk menghasilkan tenaga maksimal berada di kisaran 12 : 1.
Stoichiometric mixture : Jika bensin dibakar seluruhnya, bensin berubah menjadi Carbon dioxide, dan unsur air H2O. Perbandingan ini berada di kisaran 14,7  : 1
Black Series Karburator
Perbandingan campuran tenaga :  Dalam berbagai experiment dan buku dihasilkan kesimpulan untuk menghasilkan kinerja maksimal mesin, bahan bakar harus dicampur dengan perbandingan 12 – 13 : 1.
Tetapi dalam kinerja mesin yang sempurna, perbandingan efektif berbeda tergantung penggunaan kondisi mesin.

mengenal CDI motor

Mengenal CDI lebih dekat

November 6, 2009 at 9:50 am | Posted in Uncategorized | 19 Comments
CDI atau Capacitor Discharge Ignition adalah sistem pengapian pada mesin pembakaran dalam dengan memanfaatkan energi yang disimpan didalam kapasitor yang digunakan untuk menghasilkan tengangan tinggi ke koil pengapian  sehingga dengan output tegangan tinggi koil akan menghasilkan spark di busi. Besarnya energi yang tersimpan didalam kapasitor inilah yang sangat menentukan seberapa kuat spark dari busi untuk memantik campuran gas di dalam ruang bakar. Semakin besar energi yang tersimpan didalam kapasitor maka semakin kuat spark yang dihasilkan di busi untuk memantik campuran gas bakar dengan catatan diukur pada penggunaan koil yang sama. Energi yang besar juga akan memudahkan spark menembus kompresi yang tinggi ataupun campuran gas bakar yang banyak akibat dari pembukaan throttle yang lebih besar.
Skema CDI
Skema CDI secara umum ( diambil dari www.crustyquinns.com)
Dari uraian di atas dapat kita simpulkan bahwa CDI yang kita pasang untuk pengapian sangat berpengaruh pada performa kendaraan yang kita gunakan. Hal ini disebabkan karena dengan penggunaan pengapian yang baik maka pembakaran di dalam ruang bakar akan tuntas dan sempurna sehingga panas yang dihasilkan dari pembakaran akan optimal. Kenapa panas sangat berpengaruh? Karena disain dari mesin bakar itu sendiri, yaitu mengubah energi kimia menjadi energi panas untuk kemudian diubah menjadi energi gerak. Semakin panas hasil pembakaran di ruang bakar artinya semakin besar ledakan yang dihasilkan dari campuran gas di ruang bakar sehingga menghasilkan energi gerak yang besar pula di mesin. Panas disini adalah panas yang dihasilkan murni dari ledakan campuran gas bakar, bukan karena gesekan antar komponen didalam ruang bakar. Dengan kata lain panas yang dimaksudkan adalah panas ideal yang dapat dihasilkan dari pembakaran campuran gas bakar dengan energi dari sistem pengapian yang digunakan.
Bagaimana kita mengetahui besarnya energi dari sistem pengapian (pada kasus ini CDI) yang kita gunakan? Besarnya energi ini dapat dihitung dengan menggunakan rumus dasar untuk menghitung energi kapasitor yaitu : e=1/2*c*v*v. Dimana c adalah besarnya kapasitor yang digunakan (dalam satuan Farad) dan V adalah tegangan yang disimpan di kapasitor tersebut. Misalkan saja kapasitor yang digunakan 1uF dan tegangan yang disimpan 300V maka energi dari kapasitor tersebut dihitung menggunakan rumus tadi adalah 45 mili Joule. Energi inilah yang akan dikirimkan ke busi melalui koil yang kemudian akan digunakan untuk memantik campuran gas di ruang bakar. Oleh karena itu semakin besar energi ini, semakin kuat spark yang dihasilkan oleh busi.
spark
Spark energy
Besarnya energi ini biasanya (dan seharusnya) disebutkan pada spesifikasi CDI yang kita gunakan. Kenapa? Karena inilah inti dari CDI itu sendiri, yaitu energi yang dihasilkan. Disinilah kita bisa membandingkan atau memberikan suatu justifikasi bahwa sebuah CDI lebih powerfull dibandingkan CDI lain ataupun CDI bawaan standar pabrikan kendaraan. Namun bagaimana jika spesifikasi dari CDI yang kita gunakan tidak menyebutkan besarnya energi yang dihasilkan? Tentunya produsen CDI yang baik akan memberikan besaran-besaran spesifikasi lain yang digunakan oleh CDInya. Biasanya produsen akan memberikan tegangan output CDI, arus yang dikonsumsi, dan range RPM yang bisa dilayani oleh CDI tersebut. Disini masih ada satu pertanyaan untuk mencari nilai C yang digunakan, karena besarnya energi dihitung dengan nilai C kapasitor sedangkan produsen CDI memang jarang menyebutkan berapa besar C kapasitor yang digunakan.
Bagaimana kita mendapatkan besaran nilai C kapasitor? Tentu saja dengan menggunakan kembali parameter spesifikasi CDI yang diberikan oleh produsen. Dari teori rangkaian listrik pada suatu sistem bahwa jumlah daya yang dikeluarkan  maksimum sama dengan daya input (pada efisiensi 100%), maka kita dapat memperoleh selain nilai C kapasitor juga nilai energi yang digunakan. Daya input dihitung dengan P = V*I, dimana V adalah sumber tegangan untuk mencatu CDI, yaitu baterai (accu) dan I adalah arus dari baterai yang dikonsumsi CDI pada RPM maksimum yang masih dapat dilayani CDI.
Misalkan pada suatu CDI diketahui spesifikasi sebagai berikut :
tegangan kerja : 11 – 14.5 V
konsumsi arus : 0.1 – 0.75 A
tegangan output: 300 V
range RPM : 500 – 20000 rpm
Dari spesifikasi diatas dapat kita peroleh daya input CDI adalah P = 12 * 0.75, hasilnya adalah 9 watt. Disini digunakan V = 12 karena memang baterai (accu) yang umum digunakan di kendaraan (motor) adalah tipe 12 volt.  Arus (I) yang digunakan adalah 0.75 A (arus maksimum dengan acuan spesifikasi di atas) karena arus inilah yang digunakan untuk mengisi kapasitor pada RPM maksimum CDI (20000 rpm). Kenapa menggunakan acuan pada kondisi rpm maksimum? Karena CDI tersebut didisain untuk bekerja pada range RPM rendah- tinggi (500 – 20000 rpm). Semua disain CDI dihitung pada kondisi maksimum agar dapat beroperasi pada range RPM, karena pada RPM maksimum sistem CDI harus mengisi kapasitor sampai tegangan out yang ditentukan (300 V) sebelum satu putaran crankshaft. Karena setiap satu putaran crankshaft pasti tegangan tersebut akan dilepaskan ke koil sebagai akibat posisi sensor yang ditempatkan di magnet. Sehingga pengapian terjadi setiap 360 derajat atau dengan kata lain pengapian terjadi pada langkah kompresi dan langkah buang. Agar kapasitor dapat terisi penuh sebelum sensor mentrigger di semua range RPM maka waktu maksimum untuk mengisi kapasitor harus kurang dari waktu putaran crankshaft pada RPM maksimum. Pada kasus ini waktu pengisian harus < 0.003 detik, yang didapatkan dari rumus T=1/f, dimana f adalah RPM maksimum (20000 rpm = 333,333 Hz).
Dengan daya out CDI yang telah diketahui yaitu 9 watt, dapat kita hitung berapa energi yang dilepaskan oleh CDI. Energi inilah yang menjadi jaminan kualitas CDI yang kita gunakan. Energi ini dihitung dengan rumus P = E/T atau menjadi E = P*T. T disini adalah waktu pada RPM maksimum yaitu 0.003 sekon ( T=1/f, f=333.333Hz). Sehingga diperoleh E = 9*0.003 sama dengan 0.027 Joule. Dengan rumus energi kapasitor maka diperoleh besaran C = 2*E/(V*V) yaitu 0.0000006 Farad atau 0.6 mikro Farad.
capacitor
capacitor
Dengan teori daya, maka daya yang dikeluarkan CDI maksimum sama dengan daya input yaitu 9 watt. Disini diasumsikan efisiensi sistem adalah 100 %. Pada kenyataannya tidak ada sistem yang memiliki efisiensi 100 %. Pada prakteknya efisiensi untuk pembangkitan tegangan tinggi seperti CDI berkisar di 80-85%, namun dengan disain rangkaian dan penggunaan komponen yang baik dapat diperoleh efisiensi 90%. Efisiensi lebih dari 95% belum dapat dicapai dengan teknologi komponen yang ada saat ini. Efisiensi 100% digunakan hanya untuk mempermudah hitungan kita saja, namun untuk hasil perhitungan yang lebih akurat sebaiknya besarnya efisiensi juga harus diperhatikan.
Energi 0.027 Joule diperoleh dengan efisiensi 100%, bagaimana jika efisiensi bukan 100%? Katakanlah desain CDI memiliki efisiensi 85%, maka energi output CDI adalah 0.0229 Joule. Pada mesin bakar ada parameter MIE (Minimum Ignition Energy) atau energi minimum yang dibutuhkan agar mampu membakar gas di dalam ruang bakar. Besarnya MIE ini untuk tipikal mesin 1 silinder adalah 0.020 Joule. Dari sinilah kita bisa mengetahui sebenarnya seberapa baikkah CDI yang kita gunakan. Dari kasus diatas ternyata beda energi CDI hanya sekitar 0.0029 Joule yang artinya sangat kecil. Artinya apakah dengan mengganti CDI dengan yang kita gunakan saat ini telah sesuai dengan ekspektasi?
Seperti yang disebutkan sebelumnya bahwa produsen CDI yang baik harus mencantumkan energi dari CDI mereka karena hal inilah yang menjadi jaminan bahwa produk mereka memang bagus. Karena energi CDI ini sangat bergantung pada arus input, maka tak heran jika produsen CDI terkemuka selalu mengeluarkan spesifikasi CDI sesuai dengan keperluannya. Hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi “tekor” pada accu yang digunakan. Sebagai contoh, pada aplikasi CDI untuk keperluan harian (daily use) harus dikompensasi antara energi yang digunakan dengan pemakaian arus yang tidak melebihi kapasitas pengisian accu. Contoh lainnya pada aplikasi pengapian untuk drag race. Untuk kasus ini mungkin  saja tidak memperhitungkan berapa arus pengisian accu. Karena pada drag race mesin hanya hidup selama beberapa menit saja dan selama itu pula semua sumber daya yang ada di mesin di explore sebanyak-banyaknya termasuk penggunaan energi CDI sebesar-besarnya dengan arus maksimal dari accu yang digunakan.
Timing pengapian dan setingan lain tentu juga berpengaruh pada hasil akhir performa mesin, namun jika kita lihat dari sisi CDI itu sendiri, energi output lah yang menentukan kualitas CDI. Dengan timing dan setingan lain yang sama, CDI dengan energi yang lebih besar akan menghasilkan performa mesin yang lebih baik.
Ignition timing
contoh timing pengapian
Dari paparan diatas maka dapat disimpulkan bahwa tidak mungkin membuat CDI dengan spesifikasi “high energy” namun dengan konsumsi arus yang kecil, dan tentu saja hal ini bertentangan dengan hukum daya. Ingatlah bahwa rumus daya, tegangan, arus  (hukum kekekalan energi) adalah sudah matang alias sudah tidak bisa diutak-atik lagi sehingga semua hitungan dari spesifikasi CDI jelas tidak berbohong.
Semoga tulisan ini bermanfaat dan semakin menambah wawasan kita mengenai apa itu CDI, bagaimana CDI yang baik dan seberapa besar energi pembakaran yang dihasilkan serta apa saja konsekuensi yang ditimbulkan dengan penggunaan CDI yang kita gunakan.

cara seting karbulator


Cara Setting Karburator Motor

Tugas utama karburator adalah mencampur Bahan Bakar (BB) + Udara (O2). Kira-kira dengan perbandingan range nya BB : O2 adl 1 : 13-15. Pokoknya gmn caranya biar mesin dapet suplai campuran segitu.

Kenapa pake range, padahal teori di buku2 pembakaran ideal itu 1:14?

Jwbannya adl Karena kondisi mesin & linkungan mempengaruhi settingan campuran BB:O2.


Misal:

Kompresi makin tinggi BERARTI mesin makin panas BERARTI butuh suplai BB lebih banyak biar mesin gak jebol.
Humidity (kelembaban) lingkungan makin tinggi BERARTI campuran BB terkontaminasi air, BERARTI campuran makin miskin, BERARTI bensin hrs lebih banyak.
Suhu lingkungan rendah BERARTI suhu kerja mesin turun BERARTI bensin harus dikurangi agar suhu kerja mesin jadi ideal.
Knalpot bobokan (Free flow) BERARTI rpm makin tinggi BERARTI suhu mesin meningkat BERARTI butuh BB makin tinggi.
Dan masih banyak lagi parameter yg harus diperhatiin termasuk desain lubang masuk pada blok yg b’pengaruh dg settingan spuyer sebagai penyalur BB.
Itu teori dasarnya.

Setting Karbu:

Karbu pny 2 spuyer :

Satu buah main jet (tuk NSR std ukurannya 130) yg berperan meyalurkan BB saat bukaan gas sekitar setengah putaran keatas
Satu buah pilot jet (NSR std ukurannya 45) yg berperan menyalurkan BB dari putaran gas 0 derajat sampe penuh, cm efek dari pilot jet ini bisa dikatakan tidak terlalu signifikan pada bukaan gas penuh N rpm mesin yg sudah tinggi.
Hal lain yg berpengaruh dengan setingan termasuk :

Ukuran Venturi karbu
Jarum skep
Stelan angin
Power jet.
Venturi karbu makin besar maka makin banyak udara yg lewat shg butuh spuyer lebih besar baik pilot atau main jetnya spy campuran bisa pas.

Trus kapan kita membesarkan ato mengecilkan spuyer2 tadi?

Sebelumnya hrs tahu dulu gejala2 mesin saat kekurangan BB dan kebanyakan BB:

1. “Ngempos” adalah gejala mesin spt kehilangan tenaga yg disebabkan kekurangan BB

2. “Mberebet” adl gejala mesin yg sebenernya dirasa padat cm tenaga seperti tertahan dan kadang dibarengi dengan suara benturan logam kalo settingannya terlalu basah.

Berarti kl NGEMPOS mesin butuh BB, kl BREBET mesin kebanyakan BB.

Kasus-Kasus

Nah berikut kasus2 yg sering terjadi krn masalah pilot jet :

Motor kl pagi susah hidup krn begitu gas dibuka ngempos terus mati ya berarti naekin pilot jet.
Motor dah jalan tapi sering tiba2 kehilangan tenaga saat putaran gas N putaran rendah berarti naekin pilot jet
Motor sering over heat saat jalan pelan berarti minta naek pilot jet
Motor brebet di putaran bawah tapi enak di put atas berarti pilot jet kebesaran.
Motor gak pake di cuk kl pagi N bisa langsung start
(ini jg gak normal) berarti pilot hrs turun.

Kesimpulannya, kl ada gejala ngempos,suhu tinggi diputaran yg relatif rendah maka minta naek pilot jet, N kl ada gejala brebet di put rendah jg maka pilot hrs turun.

Trus tuk kasus2 mainjet:

Mtr dibawa kebut2an sampe putaran atas trus begitu finish jalan pelan2 jadi ngempos dibarengi asep ngebul BERARTI suhu saat putaran tinggi meningkat drastis BERARTI main jet minta naik
Nafas motor di putaran atas terlalu panjang berarti mainjet minta naik.
Mtr ngelitik padahal yg lain normal BERARTI suhu mesin SANGAT TINGGI saat putaran atas BERARTI main jet minta naik.
Motor Brebet di put atas saja berarti main jet minta turun
dll
Kesimpulannya, jika mtr Brebet di put atas berarti main jet hrs turun, jika mtr suhunya tinggi di putaran atas berarti main jet minta naik.

Note:

Setiap ada perubahan ukuran spuyer wajib setting angin
Jangan berpatokan pada indikator suhu di dashboard tuk panduan setting krn pasti gak sesuai, ini butuh joki yg feelingnya dah kuat.
Adakalanya detonasi tdk bisa diobati dengan naekin spuyer jika detonasinya sudah parah. Ini berarti ada ketidaknormalan pada komponen mesin lainnya

Rabu, 23 Mei 2012

cara merawat satria f

Cara Menaikan Performa Suzuki Satria F 150 Supaya Lebih Kencang

 Satria F 150 memang terkenal sebagai motor yang digandrungi anak muda karena larinya yang kencang. Nah agar satria 4 tak anda lebih kencang bisa memodifikasi / menerapkan beberapa cara di bawah :

1. Per Kopling
Buat menyempurnakan penyaluran tenaga mesin, harus didukung entakan kuat. Maksudnya, respons tendangan balik per kopling. Kerenggangan per pun tetap terjaga. Sebab kampasnya tak selalu bergesekan dengan pelat kering. Sehingga peranti itu lebih awet. Punya engine bagus, tapi bila entakan koplingnya tidak, sama juga bohong. Rpm mesin tak akan menyentuh putaran tinggi, ujar Cepi, mekanik Pro SE. Solusinya, bisa pakai merek Inspiro.

2. CDI
Kuda besi sekarang banyak dilengkapi CDI dengan pembatas rpm alias limiter. So, jangan protes kalau puncak tenaga mesin enggak pernah kesampaian. Baiknya, ganti tipe CDI unlimiter, ujar Sumantri bos Chips Motor di Pos Pengumben, Jakbar. Sudah banyak CDI impor yang datang untuk memuaskan hasrat ngebut para F150-ers. Misalnya, CDI racing buatan Thailand, seperti LEK, Shindengen dan TDR. Namun tak ada salahnya mengaplikasi buatan lokal. Sebab, kualitasnya tak kalah bersaing dengan peranti pengapian dari Thai itu, lo! Sayang, baru satu buatan Indo yang berani bertarung. Yakni merek BRT. CDI Shogun kebo juga bisa di aplikasikan lho.

3. Knalpot
Untuk menyalurkan gas buang, pilihan knalpot yang ideal jadi penentu akselerasi. Sebab jika tak tepat, lari motor malah tertahan. Knalpot besar belum tentu menambah power mesin, ujar Dodo dari Dodo Motor Sport Racing, di Cileduk, Tangerang. Selain tertahan, jika mengaplikasi tipe gambot, terkadang tenaga cendrung ngempos alias terbuang percuma. Maka pemilik Satria F150 (F150-ers), harus pilih yang memiliki spesifikasi volume sesuai karakter mesin. Pilihanya, beragam knalpot impor dan lokal bisa jadi diaplikasi. Misal, buatan Thailand seperti merek Yoshimura.  Lainnya, merek Endurance model silencer oval, lalu Performance lapis karbon dan penyalur gas sisa pembakaran berbahan stainless steel merek KR9 buatan Thailand. Bila tak ingin mengganti keseluruhan bagian knalpot, cukup tukar silencernya saja. Buatan lokal bisa jadi alternatif, soal kemampuan tak kalah dibanding merek Thailand. Misal merek Sinergy. Lainnya, merek Five Star.

4. Karburator
Beralih ke piranti penyalur semburan bensin alias karburator juga banyak. Mulai bikinan Amrik, Jepang hingga Taiwan dapat digunakan. Ukurannya dari 28 hingga 32 mm. Nah, bicarain karbu, tinggal pilih.Keihin atau Mikuni. Keihin tipe PWK 28 mm, tipe FCR 28 mm vacuum Rp 3,5 juta. Merek serupa untuk Honda NSR SP bisa dijagokan buat F150. Sedang Mikuni, hanya tersedia dua option. Tipe TM28 mm, pilih buatan Taiwan. Bedanya ada dibagian tengah. Racikan Jepang mengaplikasi nosel, jarum skep dan cut away (bibir karbu) yang lebih besar ketimbang Taiwan.

5. Busi
Meski Satria F 150 telah dilengkapi OIL COOLER, mesin juga butuh pendinginan tambahan. Gak mungkin pakai dua oil coller( walaupun dengan sedikit memaksa mungkin bisa di aplikasi , jalan keluarnya pakai aja busi tipe dingin. Merk NGK Platinum CR8EGP.

cara membuat noken as recing

CARA MEMBUAT NOKEN AS RACING

DURASI EXHAUST LEBIH BESAR
Perlu dan penting ?
Kebanyakan para mekanik berpatokan pada mesin modern dengan durasi exhaust lebih besar. Atau mereka membuat durasi inlet yang lebih kecil. Karena porting buang dan pipa knalpot yang relative kecil, sempit, sesak, sehingga membutuhkan masa lebih untuk membuang kotoran dari silinder. Bahkan mereka bisa memundurkan noken as tanpa merugikan tenaga untuk tujuan memaksimalkan respon gas!
Sadarlah. Tidak ada sebuah pandangan yang PASTI BENAR, apalagi pendapat manusia! Kedua-duanya bisa jadi benar! Pada mesin standard, mungkin ya. Tapi pada mesin performa tinggi, semua hal berubah!
Rubah 1 faktor, contoh, sistem pembuangan –memasang knalpot racing- dan kamu sebenarnya tidak butuh durasi exhaust yang lebih lama! Lalu kenapa kebanyakan orang menyukai durasi exhaust lebih besar? Jawabannya : “KEBIASAAN” dan lainnya adalah pengikut latah. Kebanyakan dari mereka sudah sukses menemukan dengan cara mereka sendiri bahkan dalam keadaan terdesak apapun mungkin akan kepala batu untuk merubah kebiasaan mereka.
Sebelum melangkah terlalu jauh , ada baiknya kita melihat kebelakang, apa sih yang kita usahakan pada mesin kita untuk menciptakan tenaga yang lebih besar. Mesin balap sekalipun pada dasar nya = POMPA AIR! Kita pompa masuk dan keluar! Meski caranya berbeda. Dan kita punya kendala ketika satu jalur atau yang lain mampat! Kesetimbangan – Equilibrium – Aliran Flow harus menjadi fokus kita, jika tujuan kita mencari TENAGA!
Pada lintasan drag, pembalap lebih menyukai knalpot dengan pipa panjang dan durasi kem buang lebih lebar untuk membunuh torsi di putaran bawah supaya memudahkan mereka agar roda tetap mencengkeram aspal. Sudah seringkali trik ini sukses, dan sedikit meningkatkan tenaga putaran atas – yang sangat kamu butuhkan pada drag race karena trotle gas terus terbuka penuh sejak lampu hijau menyala!
Renungan : Jika durasi exhaust lebar membuat mesin bekerja lebih baik, dalam kata lain jika kamu butuh tenaga puncak yang lebih dengan bantuan durasi exhaust lebih besar, mungkin pada sisi intake juga mampu menghasilkan keuntungan sama jika durasinya diperlebar!?